news pondok pesantren


3 Pesan K.H. Achmad chalwani



Dihadapan puluhan ribu manusia saat haflah ahirus sanah dan haul muassis pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo kyai Chalwani memberikan tiga nasehat dan ditujukan pada tiga kelompok masyarakat. Nasehat pertama special untuk santri, kedua untuk para tokoh masyarakat terutama para guru dan pendidik, dan yang ketiga nasehat umum untuk semua kaum muslimin dan muslimat .     
Zaidun Fid Daari”. merupakan nasehat buat para santri. Arti dari kalimat tersebut adalah Zaid tetap di dalam rumah, namun arti tafsirnya Zaid bermakna tambah, jadi apabila santri ingin tambah ilmunya, tambah kemampuanya, tambah berkahnya, tambah …. maka solusinya fid dari, maknanya santri harus istiqomah/tetap berada di pondok jangan seneng kluyuran/keluar dari pondok. Nasihat ini disadur dari kitab Az Zurumiyah, sebuah kitab dasar tata bahasa arab yang wajib dipelajari bagi santri dan  menjadi prasarat untuk bisa membaca kitab kuning. 
Nasehat dengan menyadur lafadz dalam kitab tata bahasa, merupakan wujud kedalaman pemahamannya, hal ini sering dilakukakn oleh kyai sepuh dilingkungan pesantren, salah satu contohnya adalah nasehat yang dilakukan oleh mbah Cholil Bangkalan Madura, Tatkal masyarakat Bangkalan ingin mencari penangkal pencuri timun yang selalu mendahului memanen timun tanamanya, mereka sowan ke mbah Cholil, saat itu kebetulan pengajian kitab Az Zurumiyah sampai pada kalimat “Zaidun qooimun” ya sudah penangkalnya Zaidun qooimun kata mbah Cholil,. petani yang sowan dalam hatinya berkecamuk antara percaya, dan bimbang tentang penangkal tersebut karena ia tahu makna kalimat tersebut adalah zaid telah berdiri, - ra tinemu nalar opo hubungane karo maling timun - keluh hati mereka. Esuk harinya sirnalah keraguanya, lantaran dikebun timun ada rombongan pencuri yang gagal beraksi, mereka selalu berdiri tidak bisa jongkok dan lari, maka dengan mudah mereka menangkap maling timun tersebut.
Saat ini santri Berjan  mendapat nasehat dari mbah Chalwani Zaidun Fid Daari, besar sekali apa yang terjadi pada petani timun di Bangkalan tidak jauh berbeda dengan apa yang akan terjadi di Berjan, berbahagialah bagi santri yang mendapat taufiq dan hidayah dari Allah SWT. sehingga punya kekuatan dan kemauan untuk berusaha  melaksanakan nasehat tersebut
Nasehat kedua untuk para tokoh masyarakat terutama  para pendidik dan guru agar menggali dan mengajarkan sejarah para tokoh masyarakat Indonesia secara total sehingga generasi penerus kita tahu siapa mereka itu, dari mana mereka lahir dan siapa tokoh-tokoh yang membentuk kepribadianya. Beberapa contoh yang dikemukakan dalam hal ini, sosok Muhammad Hatta, kebanyakan masyarakat mengenal dia adalah proklamator Indonesia, wakil presiden RI pertama, tokoh ekonomi yang bersih, tetapi  masyarakat banyak yang belum tahu bahwa Bung Hatta adalah lahir dari kalangan santri bapaknya seorang Kyai bahkan mursid Tharikat, contoh kedua Pangeran Dipinegoro, ia dikenal sebagai pahlawan yang berperang dengan penjajah selama lima tahun, tapi banyak masyarakat yang belum tahu kalau nama kecilnya Abdul Chamid, ia seorang santri yang mengaji kepada beberapa kyai dan dalam perjuanganya ia selalu membawa Qur’an, tasbih dan kitan Takrib (kitab fiqih) yang menjadi referensi wajib di pesantren. Begitu juga ibu Kartini seorang tokoh emansipasi wanita ternyata ia seorang cucu kyai dan ia pernah mengaji tafsir Al-Quran pada  syeh Shaleh Darat Semarang, dan bahkan ialah yang memberi saran pada gurunya untuk menyusun tafsir Al-Quran dengan bahasa Jawa, karena usulan tersebut, maka terbitlah tafsir Al-Qur’an pertama di Indonesia dengan menggunakan bahasa Jawa.
 Para penulis sejaran, para guru-guru dihimbau oleh mbah Chalwani untuk melaksanakan tugas ini agar anak-anak kita tahu sejarah tokoh-tokoh kita secara utuh tidak terjadi diskriminasi terhadap sejarah itu sendiri.
Nasehat ketiga bagi kaum muslimin muslimat agar mereka dapat beragama dengan benar, aqidah, syariat dan tharikatnya tidak diragukan kemurnianya, maka dalam mempelajari agama harus diambil dari sumber yang jelas, guru-gurunya orang-orang solih, silsilahnya bersambung sampai Rasulullah, bolehlah mengambil dari mbah goegle tapi sifatnya sekedar penambah atau penguat dari yang pertama, dengan demikian kelestarian kemurnian ajaran dan pengamalan agama yang kita pedomani dapat terjaga sampai akhir masa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Translate